Kuda Lumping

Magelang mampu menghadirkan kemistisan yang humoris.
ini pertama kalinya gue nonton kuda lumping. Ya..di studio Mendut yang sangat Jawa. pertama masuk akan disambut oleh wayang dengan berbagai rupa, ada juga topeng. seram tapi aku tak takut, malah tertarik.


Terus. lurus. jalan menuju belakang. yaaph..disanalah ada halaman belakang gelap, dan ternyata itu panggungnya. keren. penuh asap hasil pembakaran tembakau. Jadi kau tak perlu membakar rokokmu.
Sebelum pertunjukan "Kuda Lumping", aku sempat mampir ke belakang panggung mereka yang letaknya diatas kanan panggung.
Hmm...aroma minuman keras tercium jelas dari mulut para prajurit penunggang kuda tersebut.
yaa..mungkin itu salah satu cara mereka supaya menghayati perannya.



Kembali ke panggung.
Entah ini mereka sedang apa, ketika pembukaan pementasan tiba2 sang empunya acara menelanjang dadai 2 orang penonton, dan mengasapi mereka. Gak ada kepikiran untuk menanyakan apakah nama ritual tersebut, karena aku spechless.




Setelah pembacaan mantra dalam bahasa Jawa dan diiringi musik dari gamelan2, masuklah para prajurit dengan membawa tunggangan mereka. Mereka menari selayaknya sedang kerasukan, atau mungkin memang sudah kerasukan. Prajurit dan kuda lumping itu mempunyai karakternya masing2. Ada yang mengisap dot, melambangkan orang yang kebayi2an sifatnya. lalu ada yang sangat ceria dan konyol. Satu lagi ada yang seperti orang idiot. Entahlah...masih banyak lagi, tapi 3 karakter itu lah yang terlihat kuat sekali.



ternyata Jathilan (kuda lumping dalam bahasa Jawa) ini bercerita tentang orang-orang yang tamak akan harta dan kekuasaan.
woow..belajar banyak deh aku dari si kuda lumping.

Komentar

Postingan Populer